Last April Mop
Kaki Sarah yang telanjang tak bosan menyusuri sepanjang pinggir pantai. Gelitik ombak yang sesekali menyentuh kulit putih nya seakan menambah rasa rindu, rindu yang menyakitkan di hati Sarah. Biasa nya Sarah menghabiskan akhir Maret dengan bermain air sepuas nya di pantai sampai senja. Hingga kemudian satu tahun yang lalu ia bertemu dengan seorang pria bernama Danny yang saat itu sedang mengabadikan indah nya karya tangan Tuhan, terbenam nya surya di ufuk barat. Tanpa diketahui, Danny diam-diam memotret siluet tubuh Sarah, mengagumi setiap inci dari keindahan nya. Setelah berkenalan, mereka pun menghabiskan waktu jingga bersama untuk pertama kali sampai yang terakhir.
***
Sarah senang menyebut hari ini sebagai "Hari Berbohong Sedunia", seakan ia bisa membohongi semua orang, tanpa dampak tanpa dosa. 1 April yang bertepatan dengan April Mop, juga hari jadi nya dengan Danny, dan hari dimana pertama kali mata nya melihat dunia. Sarah sudah menyiapkan semua, mulai dari kue, kado romantis, sampai kejutan untuk Danny.
Siang itu Danny sedang bersama Allen. Mereka berdua sedang mencari kado untuk ulang tahun Sarah, juga untuk hari jadi Danny dengan Sarah yang pertama. Kios boneka, DVD, baju distro, hanya dimasuki sebentar. Danny bingung, bahkan Allen yang sudah bersahabat dengan Sarah sejak duduk di bangku sekolah dasar, pun kehilangan akal. Sarah suka hal-hal yang berbau coklat. Tetapi kata Danny, ia sedang menjalani program diet.
"Kita sudah 3 jam lebih keliling mall, tapi belum ketemu barang nya" keluh Danny
"Aduh ya kamu juga berusaha dong, aku juga bingung. Selera Sarah sering berubah-ubah sih"
"Terseraha, gimana pun juga pasti dia nerima apa aja yang aku berikan kok" usul Danny. Sepertinya dia sudah putus asa mencari barang yang tepat.
"Ih kamu gimana sih? Sebagai pacar yang baik, buktikan dong kamu bisa nyenengin dia!" bentak Allen.
Mata Danny berputar-putar, berharap melihat sesuatu yang pantas diberikan untuk pacar nya. Lalu sorot mata nya berhenti, menghadap lurus ke sebuah dress selutut berwarna coklat tua.
"Itu dia!" Danny berlari ke kios baju tersebut, membeli dress yang tadi ia taksir sebelum direbut orang lain. Allen juga memilihkan sebuah kalung berbandul hati yang manis, terbuat dari emas putih. Setelah itu mereka berdua keluar dari mall, berjalan beriringan dengan senyum terkembang. Danny sibuk dengan pikiran nya sendiri, bayangan Sarah yang cantik mengenakan dress yang baru ia beli berputar-putar di dalam otaknya.
Pukul 5 sore, Sarah sudah siap dengan dress putih dan high heels hitam yang mengkilap. Semua nya sudah dipersiapkan dengan matang. Senja nanti Sarah akan makan malam di pinggir pantai bersama Danny. Sarah tidak dijemput, melainkan diantar oleh Reza, teman sekelasnya.
Jantung Danny semakin berdebar-debar, ia sudah tidak sabar untuk bertemu dengan kekasih nya. Danny pun berharap Sarah dengan senang hati menerima kado pemberian nya. Tiba-tiba terdengar suara Sarah,
"Halo Dan," panggil nya lembut.
Danny menoleh, dan.. Ia menemui bahwa sarah tidak datang sendirian, melainkan bersama Reza!
"Kamu sama siapa sayang?" tanya Danny
""Em, gini Dan.. biar aku jelasin"
"Kamu, bisa nggak kalo pergi? Ini acara penting untuk aku dan Sarah" usir Danny
Reza hanya diam, tidak memperdulikan perkataan Danny.
"Dan, jangan usir Reza!" bentak Sarah
"Lo memang kenapa? kehadiran nya disini sangat mengganggu!"
"Kamu jangan gitu sama dia, sebenar nya dia pacarku!" bentak Sarah lebih keras, semua nya diam.
"Sayang, maksud kamu apa? aku pacar kamu kan? ingat kan sekarang hari jadi kita?" tanya Danny, lebih halus.
"Maaf Dan, aku bohong sama kamu. Sebenar nya aku dan Reza sudah berpacaran sejak 3 tahun lalu, dulu Reza kuliah di Australia. Agar aku tidak kesepian, dia mengijinkan aku untuk mencari pacar kedua. Sebenar nya aku sudah ingin menjelaskan dari dulu, tapi aku nggak enak sama kamu"
Danny hanya mampu diam, dia belum bisa mencerna penjelasan Sarah. Hati nya hancur, dia merasa dipermainkan. Danny membanting kado di hadapan Sarah, lalu meninggalkan mereka berdua. Sarah dan Reza diam, menahan tawa.
"Duh kayak nya Danny marah banget deh sama kamu" celetuk Reza
"Haha biarkan saja dulu, nanti malam biar dia aku telpon. Sekarang temani aku buka kado nya yaa"
***
Danny melajukan sedan nya, dia sedang tidak fokus berkendara setelah pengakuan Sarah tadi. Dia tidak habis pikir, kekasih yang ia sayangi selama ini, telah menjadi kan nya sebagai orang ketiga! Hujan deras yang membasahi kota turut memporak-porandakan pikiran Danny, tentang cinta, kebohongan, kenangan.
Di tikungan tajam, seorang pengendara motor ugal-ugal an tergelincir karena kondisi jalanan yang basah. Ia hilang kendali dan.. motor nya menuju ke arah Danny. Danny tidak sempat untuk membanting setir, yang ia pikir hanya 'selamat ulang tahun dan selamat hari jadi Sarah, terima kasih atas semua kebohongan yang kamu berikan'.
***
Berulang kali Sarah berusaha menghubungi Danny, tetapi nomor nya tidak aktif. Sarah cemas, keringat mengalir di pelipis nya. Reza mondar-mandir, berusaha menghubungi Allen.
"Halo, All!"
"Halo Za. Apaan kok panik banget?" jawab Allen begitu santai nya.
"Kamu tau nggak Danny dimana? Allen jawab!"
"Eh apa? suara nya nggak jelas, disini hujan besar banget" tut..tut.. Allen memutuskan telpon.
Tiba-tiba ponsel Sarah berdering, panggilan masuk dari nomor tidak dikenal.
"Halo"
"Apakah ini benar nomor Sarah Aprilia Ningsih?" tanya suara di seberang telpon.
"Iya benar, ada keperluan apa?" Sarah penasaran.
"Saya dari rumah sakit Jiwa Bangsa, hendak memberitahukan bahwa saudara Danny Rahmawan baru saja mengalami kecelakaan" bruk! Sarah reflek menjatuhkan ponsel nya. Dia kalang kabut, tanpa pikir panjang ia segera menarik Reza ke dalam mobil. Reza tancap gas, dan melaju di bawah hujan.
Sarah mendapati bahwa Danny, kekasih nya terbaring tak berdaya. Dia menangisi kelakuan nya yang keterlaluan, seandai nya Sarah tidak membohongi Danny pasti mereka saat ini sedang makan malam romantis di bawah hujan. Penyesalan selalu datang belakangan bukan?
Sarah terus menerus memanggil nama Danny, berharap agar kekasih nya sadar. Tak beberapa lama Danny membuka mata perlahan, jemari nya bergerak berusaha mencari wajah Sarah. Dibelai nya pipi sarah yang lembut, dan basah karena air mata.
"Sayaang, hiks. Aku minta maaf, aku sudah bohong sama kamu. Semua itu, hiks nggak benar" ujar Sarah tersendat.
Danny masih diam.
"Sayang, aku janji kalo kamu sudah sembuh, aku ajak kamu ke pantai. Enggak cuma setiap tanggal 31, tapi setiap hari sayaang.. hiks huhuuu" tangisan Sarah makin menjadi.
"Sayang.." Danny membuka mulut.
"Iya sayangku, hiks apa?"
"Se..lamat ulang ta..hun. Selamat hari.. jadi, selamat .. april mop" dan mata Danny terpejam.
Sarah berteriak histeris, Sarah tidak percaya dengan apa yang dilihat nya sekarang. Kekasih nya terpejam dengan tenang, raut wajah nya seakan tanpa beban. Danny, sosok yang sering menghabiskan senja bersama nya, kini pergi, dan tak mungkin kembali. Pahit rasanya untuk menerima jika malam kemarin, adalah malam terakhir menikmati gelitik ombak bersama Danny. Sarah tak bisa membayangkan, apa yang akan ia lakukan di dunia ini tanpa Danny. Tiba-tiba semua gelap, Sarah pasrah.
***
Kamu disana lagi apa sayang? Kamu lihat kan? Ku tepati omongan ku. Aku akan terus ke pantai ini setiap hari, menikmati waktu jingga, menikmati gelitik ombak dengan kaki telanjang, menyusuri sepanjang pantai tanpa lelah. Kalau boleh jujur, malam terasa lebih ganas tanpa kehadiran kamu disampingku.
Selamat memperingati April Mop, jangan keterlaluan ya :)